NUANSA PERISTIWA

Kamis, 23 Oktober 2025

Telah meninggal dunia saudara seprofesi kita wartawan dari Investigasi 86 News.

Pekanbaru, || Nuansa Peristiwa 
Innalillahi wainnailaihi rojiun, ucapan hati setia Insan pers terkait meninggal dunia teman saudara kita seprofesi wartawan dari Investigasi 86 News Riky Andrian.

Rabu malam , 22 April 2025 Riky Andrian dari media investigasi 86 menghembuskan napas terakhirnya didalam perjalanan kerumah sakit. Dengan suka yang mendalam keluarga yang ditinggal harus sabar dan ikhlas menghadapinya.

Almarhum dibawa kerumah Abang kandungnya, dijalan Pramuka erba kelurahan lembah damai kecamatan Rumbai Pekanbaru. 

Almarhum dikebumikan di TPU umum kampung bukit dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Setelah penguburan selesai dilanjutkan dengan penyiraman air dan tabur bunga oleh pihak keluarga yang ditingkatkan. Dilanjutkan doa untuk almarhum dengan maksud agar almarhum dapat diterima disisinya (Allah SWT) dan diampuni segala dosa-dosanya. (23/10/2025)

Berlin yang merupakan Abang kandung juga sebagai pemilik media Investigasi 86 News sangat berduka sambil mengucapkan selamat jalan semoga adiknya tenang di alam kubur lanjutnya. berlin juga mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan Pers yang apabila ada kesalahpahaman baik disengaja maupun tidak disengaja didalam menjalankan tugas dan pergaulan, sehingga rekan Pers dan teman lain dapat memaafkan adiknya Riky Andrian ungkapnya. (Red)

Rabu, 22 Oktober 2025

Skandal kecelakaan siswa akhirnya dapat titik temu setelah pertemuan dengan orangtua penabrakan dan pihak sekolah.


Pekanbaru, || Nuansa Peristiwa 
Kemelut kecelakaan siswa (RF) SDN 55 pekanbaru akhirnya mendapatkan titik temu setelah bertemu bersama orangtua yang menabrak peserta didik. Peristiwa kecelakaan yang terjadi di Rabu sore depan SDN 55 pekanbaru membuat kemelut antara awak media, pihak sekolah. Ini tak lain hanya waktu dan prosesnya membuat situasi dan kondisi tidak kondusif.

Sebagai orangtua korban tentunya ingin mendapatkan yang terbaik terkait kecelakaan anaknya.apalagi kecelakaan terjadi dikepala yang mengakibatkan jahit dikepala. Sehingga orangtua korban kecelakaan berusaha untuk dapat bertemu kedua belah pihak dalam mencari solusi dengan ada penyelesaian secara kekeluargaan ungkap Masrial. Penuh kesabaran dicampur amarah sehingga sempat terjadi komunikasi agak rumit, sehingga publikasi kecelakaan siswa SDN 55 pekanbaru (RF) ditayangkan dibeberapa media.

Selasa pertemuan bermula antara kepala sekolah, walikelas, pengawas sekolah dan orangtua korban serta para awak Media. namun tidak menemukan kesepakatan, sehingga tepatnya jam 12 siang Rabu 22/10/2025 orangtua yang menabrak siswa menghubungi bapak siswa kecelakaan untuk bersedia hadir dalam mencari solusi dan mendengarkan kronologis kecelakaan.

Situasi yang tidak memungkinkan sehingga pertemuan akan di ulang kembali esok harinya dalam mencari solusi dan mendengarkan kronologis kecelakaan siswa SDN 55 pekanbaru bersama-sama.

Rabu, 23/10/2025 tepatnya di ruang kepala sekolah SDN 55 pekanbaru, atas izin yang maha kuasa (Allah SWT) orangtua siswa kecelakaan, guru walikelas, kepala sekolah, dan orangtua penabrakan serta di hadiri saksi oleh teman-teman pers dalam mencari solusi.

Hasil dari pertemuan, orangtua penabrakan merasa saat itu dia tidak bisa hadir karena ada urusan keluar kota dan ada musibah dikampung, begitu juga dengan kepala sekolah saat kejadian tidak dapat langsung bertemu dan mengambil keputusan karena dalam situasi pelatihan sehingga keadaan tidak kondusif dan terjadilah Miss komunikasion. Dari sinilah persolan dibahas sehingga kesepakatan terkait kecelakaan siswa SDN 55 pekanbaru (RF) mendapatkan solusi yang baik sebagaimana yang diinginkan.

Akhir pertemuan Tedy selaku kepala sekolah mengucapkan permintaan maaf karena situasi yang membuat dia tidak bisa cepat menyelesaikan persolan anak didiknya karena dalam keadaan pelatihan. Tedy juga berharap dengan kejadian ini menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga sehingga situasi sekolah yang berada ditempat jalan yang penuh kendaraan lalu-lalang butuh pengawasan yang lebih ekstra dalam pengawasan anak-anak didik disekolah.

Dilanjutkan dengan permintaan maaf dari orangtua siswa kecelakaan (RF) yang mana ada silaf kata atau ucapan secara spontan. Selain itu tak lepas ucapan terimakasih kepada kepala sekolah yang memberikan luang dan tempat dalam mencari solusi kecelakaan anaknya. 

Masrial juga mengungkapkan trimakasih yang sebesar-besarnya kepada rekan Pers yang hadir terutama Ketua Umum AMI Ismail Sarlata yang ikut memberikan solusi dalam pertemuan tersebut. Serta teman-teman pemilik media, detakfakta (Hamadi), Jurnalis merah putih (Rony) kabar monitor (Dedi), dan target operasi, bedah Kasus (Jimy). Semoga ini sebuah pertemuan ikatan Pers dalam memberikan yang terbaik sesama profesi dengan tujuan satu pena. (Tim)

Menteri Nusron Harapkan Santri Masuk ke Dalam Panggung Nasional.


Bekasi, || Nuansa Peristiwa 
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mendorong santri untuk mengambil peran lebih luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut ia sampaikan usai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025, di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Kota Bekasi, Rabu (22/10/2025).

“Hari Santri ini menandakan bahwa eksistensi dan kontribusi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangat nyata. Ke depan, yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana para santri bisa masuk ke dalam panggung nasional dalam mengisi ruang-ruang ke-Indonesiaan,” ujar Menteri Nusron.

Para santri memiliki potensi besar untuk berkiprah di berbagai bidang di Indonesia. Menurutnya, semangat perjuangan dan nilai-nilai moral yang tertanam di pesantren perlu diterjemahkan menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. “Baik di jalur politik, jalur birokrasi, jalur civil society, jalur pendidikan, dan sebagainya. Santri harus bisa hadir. Ini yang perlu kita pikirkan bersama,” tutur Menteri Nusron.

Ia menilai, sistem pendidikan pesantren memiliki keunggulan tersendiri karena memadukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan pembentukan akhlak dan integritas. Kombinasi antara kecakapan dan moralitas inilah yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

“Model pendidikan di pesantren itu kombinasi antara peningkatan SDM yang punya kapasitas tinggi sekaligus berakhlak dan kreatif. Banyak pendidikan yang bagus, tapi akhlak dan kreativitasnya diragukan. Sebaliknya, ada yang akhlaknya bagus, tapi kapasitasnya kurang. Indonesia membutuhkan SDM yang keduanya bagus, yaitu kapabel sekaligus berintegritas,” tegas Menteri Nusron.

Dengan semangat Hari Santri, Menteri Nusron berharap, para santri terus memperkuat peran strategisnya dalam membangun bangsa menuju Indonesia yang maju, berkeadilan, dan bermartabat. Hadir dalam acara peringatan Hari Santri ini, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina, Abah Abu Bakar Rahziz; Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Publik, Rahmat Sahid; dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bekasi, Heri Purwanto beserta jajaran.

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Menteri Nusron: Jadi Generasi yang Menyejahterakan Rakyat Indonesia.


Bekasi, Nuansa Peristiwa 
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menjadi pembina pada Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025). Dalam amanatnya, ia mengajak seluruh santri di Indonesia untuk meneguhkan tekad menjadi generasi yang mampu menyejahterakan rakyat dan memajukan bangsa.

“Santri harus mempunyai tekad mampu menyejahterakan rakyat Indonesia. Santri tidak hanya bertekad mencerdaskan bangsa, tetapi juga memakmurkan bangsa Indonesia,” ujar Menteri Nusron.

Pesan tersebut sejalan dengan pengakuan terhadap peran besar santri dan kiai dalam sejarah perjuangan bangsa. Hal inilah yang harusnya memotivasi generasi muda untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia. Menurut Menteri Nusron, tantangan santri masa kini bukan lagi mengusir penjajah, tapi mengisi kemerdekaan dengan karya, inovasi, dan kepemimpinan yang membawa kemakmuran bagi umat.

“Ketika keberadaan dan kontribusi santri telah diakui di masa lalu, maka kini tantangannya adalah bagaimana peran kita dalam mengisi 80 tahun Indonesia merdeka. Santri tidak boleh disingkirkan dalam panggung Indonesia. Santri harus bertransformasi dan berkontribusi nyata bagi bangsa,” tegas Menteri Nusron.

Hari Santri memiliki makna historis yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa peristiwa 22 Oktober 1945 jadi awal dari jihad para santri dan kiai, yang kemudian berpuncak pada perlawanan besar 10 November 1945 di Surabaya. “Antara Hari Santri dan Hari Pahlawan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena tidak akan ada perlawanan di Surabaya tanpa jihad para santri dan kiai,” jelasnya.

Salah satu tokoh besar di Islam, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memiliki pandangan tentang tiga pilar kepemimpinan umat manusia. Ketiga pilar itu adalah ilmal ulama, hikmat al-hukama, dan wasiyasatal muluk. “Santri harus mempersiapkan diri menjadi kader ulama sekaligus kader teknokrat yang ahli di berbagai bidang, seperti kedokteran, teknologi, keuangan, dan energi. Santri juga harus siap menjadi negarawan yang berjiwa besar, memimpin dengan semangat persatuan tanpa dendam,” tutur Menteri Nusron.

Ia juga menekankan pentingnya sanad keilmuan dalam proses belajar agama, agar santri tidak terjebak pada pemahaman yang dangkal dan menyesatkan. “Belajar agama harus talaki dan bersanad, tidak cukup hanya dari media sosial. Sanad itu bagian dari agama. Tanpa sanad, orang bisa tersesat dan mengaku berpendapat atas nama agama,” pesan Menteri Nusron.

“Semoga eksistensi santri di Indonesia makin nyata, dan kontribusinya makin konkret untuk membangun kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” pungkas Menteri Nusron.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina, Abah Abu Bakar Rahziz; Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Publik, Rahmat Sahid; dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bekasi, Heri Purwanto beserta jajaran.

Yayasan Jaga Riau Indonesia Jalin Kemitraan Strategis dengan Empat Media Daring Nasional.


Pekanbaru, || Nuansa Peristiwa 
22 Oktober 2025 – Yayasan Jaga Riau Indonesia mengukuhkan komitmennya untuk memperluas jangkauan informasi dan edukasi publik melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan empat media daring nasional. Acara berlangsung di kantor pusat Yayasan Jaga Riau Indonesia di Pekanbaru, sebagaimana diumumkan oleh Ketua Umum Yayasan, Alan Pane, pada Rabu (22/10).

Keempat media yang terlibat dalam kerja sama ini adalah www.buletinnusantara.my.id, www.targetoperasinews.my.id, www.bedahkasus.my.id, dan www.suararakyatindonesia.site. Kemitraan ini menandai langkah strategis Yayasan Jaga Riau Indonesia untuk memperkuat sinergi dengan media dalam menyebarkan informasi yang akurat, transparan, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Dalam keterangannya, Alan Pane menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya yayasan untuk mendukung misi besar mereka, yakni mengawal isu-isu krusial seperti lingkungan, sosial, dan pembangunan berkelanjutan di Riau. “Media memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menghadirkan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam isu-isu strategis,” ujar Alan.

Penandatanganan MoU dihadiri oleh perwakilan dari keempat media tersebut serta jajaran pengurus Yayasan Jaga Riau Indonesia. Prosesi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menghasilkan jurnalisme yang berkualitas, independen, dan berorientasi pada kepentingan publik. Alan Pane menambahkan bahwa kerja sama ini juga akan membuka peluang untuk mengembangkan proyek-proyek jurnalistik yang mendalam, seperti liputan investigasi dan kampanye edukasi.

Ke depan, Yayasan Jaga Riau Indonesia dan mitra media akan bekerja sama dalam berbagai inisiatif, termasuk peluncuran konten multimedia, diskusi publik, dan program literasi media. Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat peran media sebagai pilar demokrasi dan penggerak perubahan positif di tengah masyarakat.

Jumat, 10 Oktober 2025

Sri Sultan Hamengkubuwono X Apresiasi Penyerahan Sertipikat Tanah untuk Masyarakat Gunungkidul.


Gunungkidul, || Nuansa Peristiwa 
Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, memberikan apresiasi kepada jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) atas komitmennya memberikan kepastian hukum atas tanah di Indonesia. Di momen Penyerahan Sertipikat Tanah untuk Rakyat yang berlangsung di Gunungkidul, D.I. Yogyakarta pada Rabu (08/10/2025), ia mengakui pentingnya sertipikat tanah sebagai alas hak atas tanah masyarakat Gunungkidul.

“Saya atas nama pemerintah daerah berterima kasih pada penyerahan sertipikat sebagian warga masyarakat Gunungkidul. Saya kira Bapak/Ibu bisa memahami arti pentingnya sertipikat itu bukti kekayaan aset yang ada pada satu keluarga, seperti Bapak/Ibu semua,” ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X di hadapan masyarakat Gunungkidul.

Dengan sertipikat yang diserahkan oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan ini, Gubernur D.I. Yogyakarta berharap masyarakat Gunungkidul bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. “Semoga saja dengan sertipikat, Bapak/Ibu bisa punya kepastian hukum di dalam menguasai sebidang tanah,” tuturnya.

Pada kegiatan Penyerahan Sertipikat Tanah untuk Rakyat ini, tidak hanya masyarakat yang menerima sertipikat tanah, Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta juga menerima 25 Sertipikat Hak Pakai. Sertipikat Hak Pakai tersebut digunakan sebagai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

JJLS merupakan jalur yang menghubungkan lima provinsi yang ada di Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Barat dan Banten. Di Yogyakarta, JJLS melewati tiga kabupaten, salah satunya Kabupaten Kulonprogo.

Sebagai pihak yang hadir mewakili Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta untuk menerima sertipikat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral D.I. Yogyakarta, Anna Rina Herbranti, menyatakan rasa terima kasihnya kepada jajaran Kementerian ATR/BPN dan Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul.

“Ini kerja sama yang baik antara Dinas, pemerintah daerah di D.I. Yogyakarta dan BPN Gunungkidul,” ungkap Anna Rina Herbranti.

Sertipikat yang diserahkan untuk Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta itu, merupakan hasil dari pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang telah rampung dan telah ditindaklanjuti dengan penerbitan sertipikat. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul, Supriyanta pun mengatakan bahwa hal itu terwujud juga berkat kolaborasi baik dari seluruh pihak terkait. “Sudah rampung, jalannya juga sudah dilalui,” pungkasnya.

Tawarkan Solusi Penyelesaian Masalah Pertanahan di Sumsel, Menteri Nusron: Litis Finiri Oportet.


Palembang, || Nuansa Peristiwa 
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah, untuk menuntaskan berbagai persoalan pertanahan di Sumatra Selatan. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Kepala Daerah se-Sumatra Selatan yang digelar di Kota Palembang, Kamis (09/10/2025), Menteri Nusron menekankan asas “Litis Finiri Oportet”, yang artinya setiap perkara harus ada akhirnya.

“Masalah jangan dibiarkan, harus diakhiri. Karena, ada asas hukum Litis Finiri Oportet, setiap perkara harus ada akhirnya,” tegas Menteri Nusron di hadapan para kepala daerah se-Sumatra Selatan.

Jika persoalan pertanahan tidak segera diselesaikan, maka dampaknya akan semakin menumpuk. Untuk itu, Menteri Nusron menawarkan solusi konkret, terutama bagi pemerintah daerah yang memiliki aset, namun telah lama dikuasai masyarakat. “Saya kasih jalan keluar, terbitkan HGB di atas HPL atas nama Pemda. Yang sudah ada bangunannya bisa dibuat HGB di atas HPL selama 30 tahun, diperpanjang 20 tahun, dan bisa diperpanjang lagi 30 tahun,” jelasnya.

Dalam Rakor ini, Menteri Nusron juga menyoroti tumpang tindih kepemilikan tanah antara pemerintah daerah dan BUMN. Menurutnya, kondisi ini kerap menjadi persoalan yang memengaruhi penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan daerah.

“Kalau konfliknya antara Pemda dan BUMN, ya harus duduk bertiga, dengan BUMN setempat, Menteri Keuangan lewat DJKN, dan BPK. Karena, kalau Bapak menyerahkan tanpa Berita Acara, bisa dianggap melepas aset. Nanti Menteri Keuangan yang menentukan, mana untuk BUMN dan mana untuk Pemda,” ujar Menteri Nusron.

Ia berharap, koordinasi lintas sektor ini dapat mempercepat penataan aset dan memberikan kepastian hukum atas pengelolaan tanah, baik milik masyarakat, pemerintah daerah, maupun badan usaha. “Ini masalah kalau tidak diselesaikan, berdampak besar terhadap laporan keuangan daerah. Saatnya kita rapikan,” pungkas Menteri Nusron.

Hadir mendampingi Menteri Nusron dalam Rakor, Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol, Harison Mocodompis; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Selatan, Asnawati dan jajaran. Rapat kali ini diikuti oleh Gubernur Sumatera Selatan, Bupati, dan Wali Kota se-Sumatra Selatan.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done